Papan Cerita Reflektif, Cara Refleksi Ekspresikan Kesan Kontruksif untuk kualitas pembelajaran
Bandung, MPM. Papan Cerita Reflektif (Reflective
Storyboard), salah satu model Refleksi
yang dilakukan dalam proses belajar mengajar pada suatu kelas sehingga didapatkan gambaran
kondisi dari sebuah kelas dengan cara mengekspresikan kesan konstruksif, pesan,
harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran.
Papan cerita Reflektif itu sendiri merupakan pelaksanaan
refleksi yang biasanya terdiri dari 4 Gambar bersambung yang mengilustrasikan
refleksi tentang suatu peristiwa, kemudian diberi penjelasan singkat untuk
setiap gambar.
Refleksi sendiri adalah istilah yang berkaitan
dengan pembelajaran di kelas antara guru dan murid. Refleksi dilakukan dalam
proses pembelajaran untuk melihat kembali proses pembelajaran yang telah
dilakukan secara lebih detail.
Dikutip dari laman Kemdikbud, dalam pembelajaran, refleksi
adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk
penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru
untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap
proses pembelajaran. Dengan adanya refleksi, akan diperoleh informasi positif
tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi
bahan sejauh mana hasil belajar tercapai.
Aktivitas refleksi ini dapat membuat potensi setiap individu dan sebuah grup bisa lebih terlihat. Refleksi
adalah kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan evaluasi yang
berlanjut dan berjenjang. Sementara untuk siswa, kegiatan refleksi
bisa berguna untuk menyalurkan ungkapan dari proses pembelajaran yang
berlangsung dan dilakukan. Apakah proses pembelajaran berlangsung baik atau
tidak.
Aktivitas refleksi ini tentunya dilakukan bukan tanpa
tujuan. Refleksi adalah kegiatan yang memiliki tujuan yang esensial, di
antaranya adalah untuk memahami respons siswa dalam sebuah pembelajaran atau
penyampaian sebuah materi dan guru dapat memahami apa saja kelemahan dan
kekurangan dari sebuah pembelajaran yang telah dipresentasikan di kelas
sehingga akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode
pembelajaran yang telah diimplementasikan mampu membuat pembelajaran yang lebih
efektif dalam kesempatan selanjutnya. (Kang U Kong)

Komentar
Posting Komentar