Kamojang, Ibun (MPM) — Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional tingkat Kabupaten Bandung berlangsung meriah pada Sabtu pagi di kawasan wisata Kamojang. Ribuan guru dari berbagai satuan pendidikan hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari fun walk, senam sehat, hingga pembagian doorprize yang sangat dinanti.
Acara secara resmi dibuka oleh Bupati Bandung Dr.H. M. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si didampingi istri Emma Dety Dadang Supriatna. Sejumlah pimpinan organisasi dan perangkat daerah turut hadir, seperti Ketua PGRI Jawa Barat Akhmad Juhana, Ketua PGRI Kabupaten Bandung Yusup Salim, serta pejabat dari Disdik, Disperkintan, Diskominfo, dan unsur Forkopimcam Ibun. Perwakilan dari PT Pertamina Geothermal Energy, PT Indonesia Power, dan bank bjb juga terlihat memberi dukungan.
Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh guru atas dedikasi dan ketulusannya dalam mencerdaskan generasi Kabupaten Bandung.
“Guru adalah cahaya peradaban. Pemerintah Kabupaten Bandung akan terus berkomitmen memberikan dukungan terbaik bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru,” ujarnya.
Komitmen Meningkatkan Kualifikasi Guru PAUD
Salah satu agenda penting yang disampaikan Bupati adalah rencana peningkatan kualifikasi akademik guru PAUD menuju Strata 1.
“Insya Allah hari ini kami launching,” ujarnya.
Dengan mengusung tema nasional PGRI, “Guru Hebat, Indonesia Kuat. Guru Bersatu Indonesia Maju,” Kang DS menekankan bahwa peningkatan kompetensi guru sangat penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, terutama dalam aspek literasi digital dan penguatan karakter siswa.
Menghadapi Kekurangan Guru dan Tantangan Anggaran
Kabupaten Bandung, menurut Bupati, masih mengalami kekurangan tenaga pendidik dibanding jumlah sekolah yang ada. Ia juga menyinggung pengurangan dana transfer dari pusat, serta kebijakan pembiayaan guru honorer yang dibebankan pada APBD. Hal tersebut, katanya, akan dikomunikasikan langsung kepada Mendikdasmen.
Meski dihadapkan pada keterbatasan, Bupati menegaskan Pemkab tetap melakukan inovasi dan penyesuaian anggaran agar fokus pada peningkatan kualitas tenaga pendidik pada 2026 mendatang.
Pengelolaan Sekolah Menjadi Prioritas
Bupati juga menyampaikan rencana roadshow ke setiap gugus sekolah setelah pelantikan para kepala sekolah. Ia menitipkan pesan agar tidak ada praktik pungutan liar dan agar sekolah tetap berfokus pada proses pembelajaran.
Ia menambahkan bahwa ketersediaan toilet layak akan menjadi salah satu komponen penilaian sekolah.
“Kami akan arahkan insentif fiskal untuk perbaikan fasilitas sanitasi, terutama akses air bersih,” ujarnya.
Ketua PGRI Kabupaten Bandung, H. Yusuf Salim, S.Pd.I., M.Pd., juga memberikan sambutan yang menegaskan pentingnya soliditas organisasi.
“HUT PGRI kali ini menjadi momentum mempererat kekeluargaan, meningkatkan profesionalitas, dan membangun kolaborasi antarsekolah. Terima kasih kepada seluruh anggota yang tetap setia mengabdi,” tuturnya.
Di tengah riuh dan antusiasme peserta, salah satu guru peserta dari SMPN 3 Cileunyi, Euis Yani, turut menyampaikan kesan bahagianya.
“Alhamdulillah, tahun ini terasa lebih meriah. Kegiatan di Kamojang memberi energi positif dan mempererat kebersamaan. Senang bisa hadir bersama rekan-rekan dari SMPN 3 Cileunyi,” ungkapnya penuh semangat.
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan hadirnya The Teacher Band yang membawakan lagu-lagu bernuansa ceria dan semangat guru, serta penampilan energik Trio Macan yang sukses menghidupkan suasana panggung. Para peserta larut dalam kegembiraan sambil menikmati hiburan yang disiapkan khusus untuk memeriahkan perayaan tahun ini.
Salah satu momen paling ditunggu adalah pembagian door prize. Berbagai hadiah menarik dibagikan kepada peserta, mulai dari barang elektronik, perlengkapan rumah tangga, hingga hadiah utama yang membuat suasana pecah—door prize Umroh langsung dari Bupati Bandung. Sorak-sorai peserta menambah hangatnya suasana kebahagiaan keluarga besar PGRI Kabupaten Bandung.
Acara berlangsung dengan penuh keceriaan dan nuansa kekeluargaan. Para guru pulang membawa pengalaman berharga, energi baru, dan semangat yang semakin kuat untuk terus berkiprah dalam dunia pendidikan. (Ukon Jamiat)
Komentar
Posting Komentar